Kebersamaan, sebuah kata yang udah sangat sering sekali kita dengar dan ucapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan kata dasar kebersamaan yaitu "bersama", pernah dijadikan tag line salah satu calon presiden di negeri ini saat berkampanye. Ga tahu juga sekarang apa masih ada kebersamaan yang ia jadikan tag line itu dalam kegiatan pemerintahannya saat ini. Maksudnya kebersamaannya dengan rakyat untuk mengayomi dan "momong" orang-orang kecil yang tertindas?
Kalau mau kita renungkan lebih dalam lagi, seberapa jauhkah pengimplementasian "kebersamaan" dalam kehidupan kita sehari-hari. Waktu kita melihat ke masyarakat luas, akan kita lihat bahwa di sana sini banyak sekali hal-hal yang dilaksanakan secara bersama-sama. Contoh klasik yang biasa diajarkan sewaktu kita duduk di bangku sekolah dasar adalah kerja bakti/gotong royong.
Pengertian waktu itu, gotong royong merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh banyak orang dalam rangka menyelesaikan suatu masalah misalnya gotong royong membersihkan lingkungan, gotong royong membangun sarana umum. Bahkan kalau dicermati lebih mendalam, korupsi yang dilakukan oleh para pemegang kekuasaan di negeri ini pun menganut prinsip dasar gotong royong atau dalam bahasa agama secara bercanda bisa disebut "korupsi secara berjamaah".
Tak setiap kumpulan orang yang bersama-sama melakukan suatu kegiatan memiliki yang namanya kebersamaan. Lihat saja orang-orang yang berkumpul dalam suatu meja judi. Meski secara fisik mereka ini "bersama", tetapi secara kejiwaan hampir tak ada rasa kebersamaan di antara mereka karena masing-masing berusaha supaya menang dan hasilnya buat diri sendiri. Jadi, tak setiap yang bersama-sama bisa dikatakan memiliki semangat kebersamaan. Tak jarang sehabis selesai berjudi, terjadi baku hantam di antara mereka karena ada pihak yang tak puas dengan hasil yang dicapainya.
Lebih jauh lagi, bahkan ketika secara fisik tak berada dalam satu tempat pun tetapi mereka sama-sama menuju ke satu tujuan yang sama, maka justru inilah yang bisa disebut sebagai kebersamaan yang sesungguhnya. Pembangunan suatu negara bisa kita ambil sebagai contohnya. Dalam melaksanakan pembangunan di berbagai bidang kehidupan tiap warga negara bisa berperan aktif dalam lingkungannya masing-masing sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya masing-masing meskipun mereka melakukannya di daerahnya sendiri-sendiri. Jadi, apa yang sudah Anda lakukan dalam rangka membangun negeri ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar